C
|
imet
sekarang sudah akil balik, adrenalin melonjak tak karuan saat berada dekat
dengan rostia, Yup Cimet uda mulai merasakan benih benih cinta seperti percikan
percikan listrik yang membuat hati bergetar dengan rostia, dan cimet sebagai
pria sejati ingin mengutarakan perasaannya kepada rostia, maka
sebelum berangkat sekolah Cimet sudah membulatkan tekat,menyingsingkan lengan
baju,memantapkan rencana untuk melakukan penembakan saat pulang sekolah.
Jam
menunjukan pukul 07:15 dan pelajaran belum di mulai karena guru sejarah belum
menunjukkan batang hidungnya,sambil menunggu pelajaran sejarah cimet bermain
tebak-tebakan dengan teman sebangkunya
“buah..buah apa yang paling modis?” tanya
cimet ke keni
“buanita
yang memakai baju you can see keteknya” jawab keni
“salah…itu
wanita coy” jawab cimet
“Nyerah
deh” kata keni sambil mengangkat bendera putih
“yang
benar buah rambutan,karena sering ke salon untuk membuat rambutnya tampak
modis” cimet ketawa lepas karena tebakannya gak bisa djawab keni
Gak
mau kalah keni pun gantian melemparkan tebakan “buah..buah apa yang bisa
nyanyi?”
“gampang,pasti
kelapa..kan ada lagu judul rayuan pulau kelapa” jawa cimet
“salah
itu pulau kelapa bukan buah kelapa” jawab keni dengan senang Karena jawaban
cimet salah
‘Gak
tau ah” cimet pun menyerah
“buah,
buah apa yang bisa nyanyi..jawabannya apel” keni menjawab
“apel???
Bagaimana judul” protes cimet
“apel…langi
pelangi alangkah indahmu” keni pun ngakak habis
Dan
cimet pun menyambit keni dengan penghapus.
Kelas
yang sebelumnya riuh dengan canda tawa tiba-tiba sunyi karena guru sejarah
sudah nampak hidungnya
Nama
gurunya adalah shemoon yang kalau diartikan adalah bulan wanita karena selama 9
bulan ibunya mengandung maka sebagai bentuk penghargaan kepada istrinya maka
suaminya memberikan nama shemoon kepada anaknya
“hari ini kita akan belajar sejarah bangsa
Indonesia dalam merebut kemerdekaan”
“Saya
mohon perhatiaannya semua murid untuk mengerti akan pengorbanan para pejuang
kita dalam merebut kemerdekaan”
“Maka
dari itu saya menugaskan kalian untuk membaca dari halaman 56 sampai 100”
“Bapak
tinggal dulu karena masih ada urusan diluar,selamat siang”
Betapa
semangatnya para murid karena pak shemoon hanya mampir sejenak dan menghilang
entah kemana
Namun
sebagai murid yang baik cimet membaca sejarah perjuangan bangsa Indonesia
dengan seksama
Cimet
terpesona dan jiwanya tergugah karena perjuangan yang tidak mengenal lelah dan
terus memperjuangkan kemerdekaan oleh para pahlawan, yang mana perjuangan
pahlawan tersebut hampir sama dengan perjuangan yang akan dilakukan sepulang
sekolah oleh cimet untuk memperjuangkan cintanya.
Cimet
pun sudah tak sabar untuk segera memperjuangkan cintanya saat pulang sekolah.
Bel
pulang sekolah sudah berbunyi bertepatan dengan jam 13:30 yang merupakan jam
pulang sekolah seharusnya sesuai dengan pelajaran PPKN pulang sekolah para murid langsung pulang ke
rumah tapi cimet mengabaikan pelajaran PPKN tersebut demi mengatakan sesuatu
kepada rostia.
Seperti
biasa Cimet menunggu rostia di parkiran dan mereka pun jalan menuju halte
Pikiran
cimet kemana-mana, bingung memikirkan kata kata utuk menembak,hati berdetak
kencang,keringat dingin,bibir pecah-pecah,dn susah buang sampah di jalan
Tapi
tekat sudah bulat dia harus mengutarakan perasaannya hari ini juga, namun
Status cimet yang masih pelajar SMU
dengan isi dompet yang tipis seperti sehelai kertas F4 maka TKP penembakan tidak mengambil tempat di restoran
mewah atau di café-café gaul tetapi cukup di halte dekat toko PRIMAX
Namanya
juga anak baru gede, kencing belum lurus,bau kaki yang khas dan rambut yang
belum mengenal pomade, maka momen mengutarakan cinta cimet jauh dari kata
elegan, gimana mau elegan,waktu mau ngutarain cinta aja berubah menjadi aziz
gagap
“eh
ta..ta…u.. gak…”cimet berkata
“tau
apa??” jawab rostia
“kalau
sebenarnya…..” cimet diam sesaat dan melanjutkannya
“kalau
sebenarnya….dalam sejam ada lebih dari 250 kendaraan lalu lalang di depan sini”
jawab cimet yang tidak jadi menyatakan perasaan karena gugup.
Rostia
yang mendengar perkataan cimet langsung mukanya berubah kebingungan dan berkata
“
Bapak kamu polantas ya?”
Cimet
pun menjawab “wah fitnah itu, bapak aku kerja di perhubungan”
“Oh
pantas ” rostia menjawab
“pantas
kenapa?” cimet pun bingung
“karena
aku uda merasa terhubung dengan kamu” jawab rostia malu-malu
Cimet
pun merasa mendapat angin segar,mukanya sumringah,dadanya membusung,kakinya
tegar berdiri,matanya menatap ke depan,gagapnya hilang, cimet mengambil nafas yang dari tadi pergi entah kemana dan berkata
dengan pitch control yang jauh dari sempurna.
“aku
sayang ama kamu, mau gak jadi pacar aku?”
Rostia
tidak menjawab hanya menggangukkan kepala tanda setuju
Cimet
pun senang,bahagia, lubang hidungnya membesar,
Dan
mereka pun pulang dengan naik angkot dan sepanjang perjalan pulang mereka
saling menggenggam tangan. Romantika masa SMU yang indah.
Masa SMU adalah masa yang sangat menyenangkan dan banyak kenangan-kenangan lucu yang terjadi so..bagi kalian yang masih berada di bangku SMU isilah dengan kegiatan positif, romantis dan bergaul sebanyak banyaknya agar dikemudian hari menjadi kisah klasik untuk masa depan
0 comments:
Post a Comment